Grup musik blues Indonesia, Gugun Blues Shelter (GBS) yang beberapa kali melanglang ke luar negeri, gantian menggoyang Kota Lumpia, Semarang, dengan lagu-lagu andalannya.
Suasana lobi Hotel Ciputra Semarang disulap jadi ajang konser bertitel House of Blues yang menampilkan trio personel GBS, Muhammad Gunawan alias Gugun, John Armstrong alias Jono, dan Adityo Wibowo yang akrab siapa Bowie.
Old Friend menjadi tembang pembuka yang dipilih GBS membuka konser yang kental nuansa blues itu, disambut tembang On The Run dan Emptyness yang sanggup membuat pecinta musik blues yang datang berdecak kagum.
Beberapa kali sapaan hangat, siulan, sampai dengan tepuk tangan mengalir deras dari para penonton yang tampaknya memang pecinta setia musik blues, karena fasih bergoyang seiring alunan musik yang disajikan band bentukan 2006 itu.
Para penonton yang memadati lobi hotel tampak tak sungkan mendekat untuk melihat aksi sang vokalis, Gugun yang dipercaya juga memegang gitar, dipadu Jono yang lihai membetot bass, dan Bowie yang bersemangat menggebuk drum.
Gugun Blues Shelter awalnya bernama The Blues Bug, lalu diganti menjadi Blue Hand Gang karena nama Blues Bug sudah digunakan oleh sebuah grup musik berasal dari Yunani, dan terakhir merasa mantap dengan sebutan GBS.
Dengan aksesori ikat kepala bermotif, Gugun sang vokalis sekaligus gitaris GBS tampil energik menjelajah setiap sudut panggung, bahkan menyempatkan turun panggung untuk merasakan kedekatan dengan penonton.
Konser yang sarat permainan instrumen dan teknik musik itu tampak menjadi ajang pamer keahlian bermusik trio itu, karena baik Gugun, Jono dan Bowie, sama-sama sakti mengolah melodi dari alat masing-masing.
Tembang Set My Soul of Fire, Sky is Crying, dan $20 menjadi deretan tembang berikutnya yang disajikan band yang mulai melirik genre musik blues rock itu, meski diakui pilihannya tak sekadar mencari komersialitas.
"Sebelumnya, kami kerap tampil di luar negeri, karena itu banyak lagu berbahasa Inggris, namun akhir-akhir ini kami mulai melirik lagu-lagu berbahasa Indonesia," kata Gugun, vokalis dan gitaris, sekaligus pendiri GBS.
Senada dengan itu, Jono, sang bassis bule berasal dari Inggris yang mengaku sudah 12 tahun berdomisili di Indonesia mengaku, hingga saat ini beberapa negara yang menawarkan GBS tampil, seperti Amerika Serikat.
"Setelah kami konser ke Inggris, kami merasa perlu ada jeda. Apalagi, setelah ini Bulan Puasa, mungkin baru bisa menerima tawaran manggung sekitar September 2011," kata penggemar mi instan dan nasi pecel itu.
Untuk album baru, kata Jono, saat ini pihaknya sedang merampungkan album yang berasal dari gabungan tiga album sebelumnya, yakni album Get About, Turn it On, Self Title, dan memilih lagu-lagu terbaik.
Gugun Blues Shelter menyanyikan sekitar 15 lagu dalam konser itu ditutup tembang berjudul Women yang merupakan permintaan penonton agar GBS mau menyanyikan satu lagu, sebelum mengakhiri penampilannya.
sumber
Suasana lobi Hotel Ciputra Semarang disulap jadi ajang konser bertitel House of Blues yang menampilkan trio personel GBS, Muhammad Gunawan alias Gugun, John Armstrong alias Jono, dan Adityo Wibowo yang akrab siapa Bowie.
Old Friend menjadi tembang pembuka yang dipilih GBS membuka konser yang kental nuansa blues itu, disambut tembang On The Run dan Emptyness yang sanggup membuat pecinta musik blues yang datang berdecak kagum.
Beberapa kali sapaan hangat, siulan, sampai dengan tepuk tangan mengalir deras dari para penonton yang tampaknya memang pecinta setia musik blues, karena fasih bergoyang seiring alunan musik yang disajikan band bentukan 2006 itu.
Para penonton yang memadati lobi hotel tampak tak sungkan mendekat untuk melihat aksi sang vokalis, Gugun yang dipercaya juga memegang gitar, dipadu Jono yang lihai membetot bass, dan Bowie yang bersemangat menggebuk drum.
Gugun Blues Shelter awalnya bernama The Blues Bug, lalu diganti menjadi Blue Hand Gang karena nama Blues Bug sudah digunakan oleh sebuah grup musik berasal dari Yunani, dan terakhir merasa mantap dengan sebutan GBS.
Dengan aksesori ikat kepala bermotif, Gugun sang vokalis sekaligus gitaris GBS tampil energik menjelajah setiap sudut panggung, bahkan menyempatkan turun panggung untuk merasakan kedekatan dengan penonton.
Konser yang sarat permainan instrumen dan teknik musik itu tampak menjadi ajang pamer keahlian bermusik trio itu, karena baik Gugun, Jono dan Bowie, sama-sama sakti mengolah melodi dari alat masing-masing.
Tembang Set My Soul of Fire, Sky is Crying, dan $20 menjadi deretan tembang berikutnya yang disajikan band yang mulai melirik genre musik blues rock itu, meski diakui pilihannya tak sekadar mencari komersialitas.
"Sebelumnya, kami kerap tampil di luar negeri, karena itu banyak lagu berbahasa Inggris, namun akhir-akhir ini kami mulai melirik lagu-lagu berbahasa Indonesia," kata Gugun, vokalis dan gitaris, sekaligus pendiri GBS.
Senada dengan itu, Jono, sang bassis bule berasal dari Inggris yang mengaku sudah 12 tahun berdomisili di Indonesia mengaku, hingga saat ini beberapa negara yang menawarkan GBS tampil, seperti Amerika Serikat.
"Setelah kami konser ke Inggris, kami merasa perlu ada jeda. Apalagi, setelah ini Bulan Puasa, mungkin baru bisa menerima tawaran manggung sekitar September 2011," kata penggemar mi instan dan nasi pecel itu.
Untuk album baru, kata Jono, saat ini pihaknya sedang merampungkan album yang berasal dari gabungan tiga album sebelumnya, yakni album Get About, Turn it On, Self Title, dan memilih lagu-lagu terbaik.
Gugun Blues Shelter menyanyikan sekitar 15 lagu dalam konser itu ditutup tembang berjudul Women yang merupakan permintaan penonton agar GBS mau menyanyikan satu lagu, sebelum mengakhiri penampilannya.
sumber